Senin, 26 Oktober 2009

Keutamaan Berdzikir Sendirian

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya:
Zuhair bin Harb menuturkan kepadaku demikian juga Muhammad bin al-Mutsanna. Mereka semua menuturkan dari Yahya al-Qaththan. Zuhair mengatakan, Yahya bin Sa’id menuturkan kepada kami dari Ubaidillah. Dia berkata, Khubaib bin Abdurrahman mengabarkan kepadaku dari Hafsh bin ‘Ashim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.
(1) Seorang pemimpin yang adil,
(2) Seorang pemuda yang tumbuh dalam ketekunan beribadah kepada Allah,
(3) Seorang lelaki yang hatinya selalu bergantung di masjid,
(4) Dua orang lelaki dan perempuan yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya,
(5) Seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang perempuan cantik lagi berkedudukan namun mengatakan, ‘Aku merasa takut kepada Allah’,
(6) Seorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak mengerti apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya’
(7) Dan juga seorang yang mengingat Allah di saat sendirian hingga kedua matanya mengalirkan air mata.” (Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari dalam Kitab az-Zakah dengan judul bab ‘Shadaqah dengan tangan kanan’. Diterjemahkan secara bebas dari as-Shahih al-Musnad min Adzkar al-Yaum wa al-Lailah, Syaikh Musthofa al-Adawi, hal. 12-13)

Hadits ini mengandung banyak pelajaran berharga, di antaranya:

1. Penetapan adanya hari kiamat.
2. Penetapan adanya pembalasan amal.
3. Dahsyatnya peristiwa di hari kiamat.
4. Betapa lemahnya manusia di hadapan Allah ta’ala.
5. Kecintaan Allah kepada orang-orang yang taat kepada-Nya.
6. Yang dimaksud dengan naungan Allah di sini adalah naungan Arsy-Nya sebagaimana disebutkan dalam hadits lainnya yang disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.
7. Allah mencintai keadilan dan membenci kezaliman.
8. Perintah untuk menegakkan keadilan.
9. Keutamaan pemimpin yang adil.
10. Beratnya cobaan dan godaan yang menimpa seorang pemimpin.
11. Keutamaan pemuda yang tekun beribadah kepada Allah.
12. Beratnya cobaan dan godaan yang dialami para pemuda, dan perintah kepada para orang tua agar membina generasi muda untuk gemar taat beribadah kepada Rabbnya.
13. Keutamaan lelaki yang hatinya bergantung di masjid.
14. Keutamaan masjid.
15. Cinta dan benci karena Allah.
16. Beramal karena Allah.
17. Dahsyatnya godaan wanita.
18. Jalan ke Surga diliputi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sedangkan jalan menuju Neraka diliputi hal-hal yang disukai oleh hawa nafsu manusia.
19. Kewajiban menjauhkan diri dari zina.
20. Keutamaan rasa takut kepada Allah dan ia merupakan bukti kekuatan iman.
21. Keutamaan bersedekah, terlebih lagi dengan sembunyi-sembunyi.
22. Bersedekah dengan tangan kanan.
23. Keutamaan berdzikir kepada Allah, terlebih apabila sendirian.
24. Dorongan untuk ikhlas dalam beramal.
25. Keutamaan menangis karena Allah.
26. Iman mencakup ucapan, perbuatan, dan keyakinan, bisa bertambah dan berkurang.
27. Baiknya amal lahir tergantung pada amal hati.
28. Semakin sulit keadaan seseorang untuk taat kepada Allah namun dia tetap taat kepada-Nya maka balasan dari sisi Allah juga akan semakin besar.
29. Penetapan kehendak pada diri Allah.
30. Penetapan kehendak pada diri makhluk, ini adalah bantahan bagi Jabriyah (kelompok yang mengatakan bahwa seorang hamba dipaksa dalam melakukan perbuatan dan tidak ada hak untuk memilih, tidak ada kekuatan, serta tidak ada kehendak baginya -ed).
31. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik. Dan lain sebagainya yang belum kami ketahui, wallahu a’lam.

Baca Selengkapnya......

Kamis, 22 Oktober 2009

Di Zaman Apa Kita Berada saat ini

Sesungguhnya Allah mengatur alam ini dengan suatu pengaturan yang rapi dan tersusun dan sudah dalam ketentuanNya. Penciptaan alam ini ada mulanya dan ada akhirnya dengan cara dan masa yang telah ditentukan-Nya. Kita sebagai makhluk hendaknya menyadari tentang hakikat ini, dengan merenung hikmah dan pengajaran disebaliknya agar dapat bertindak tepat sesuai dengan kehendak Allah.Oleh karena itu senantiasa ada peringatan dari Rasulullah SAW untuk umatnya agar menyadari di zaman apa dia berada dan bagaimana dia harus bertindak demi menyelamatkan Iman dan Islamnya.

Rasulullah SAW bersabda :

“Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah zaman khalifah yang berjalan sepertimana zaman kenabian. Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit. Berlaku zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman pemerintahan diktator (zaman penindasan dan penzaliman), dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman Kenabian”
Hadits diatas jelas menunjukkan bahwa Umat Rasulullah SAW akan menempuh 4 zaman secara bergilir-gilir sebelum dunia kiamat yakni :
- Zaman Kenabian (Nubuwwah)dan rahmat
- Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
- Zaman pemerintahan yang menggigit (kerajaan-kerajaan Islam)
- Zaman fitnah (kerusakan)dan kegelapanZaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup.
- zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.

Baca Selengkapnya......

Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin

Zaman ini adalah zaman pemerintahan di bawah Rasulullah dan zaman pemerintahan di bawah khalifah 4 (Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, Sayyidina Umar al Faruq, Sayyidina Utsman bin Affan, dan Sayyidina Ali). Dua zaman pertama ini mempunyai banyak kesamaan, dan dikenal juga sebagai Zaman Ummah Pertama. Iman umat Islam ketika itu sangat kukuh. Menyebut nama Allah saja mampu menggetarkan hati mereka. Cinta dan takutnya kepada Allah tergambar pada setiap perkataan dan perbuatan mereka. Secara umum ciri-ciri zaman ummah pertama ini dapat diketahui sebagai berikut :
-Ibadah mereka sangat banyak. Shalat, puasa, zikri dan wirid susah ditandingi banyak dan khusyuknya.
-Ukhuwah dan kasih sayang sangat padu, setiap orang mencintai saudaranya seperti mencintai saudara sendiri.
-Jihad dan mati syahid menjadi idaman dan cita-cita. Mereka akan sangat merasa dukacita jika tidak diizinkan untuk pergi ke medan jihad.
-Akhlak menjadi perhiasan diri, mereka mampu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada mereka.
-Masyarakat dan negara Islam dapat dibangun sehingga layak digelar sebagai negara yang aman makmur dan mendapat keampunan Allah.
Tamaddun dan pembangunan rohani mencapai zaman puncaknya.
-Islam berhasil menaklukkan dua imperium besar dunia yang sedang berkuasa saat itu (kerajaan Romawi dan Persia) untuk kemudian memayungi ¾ dunia.

Baca Selengkapnya......

Zaman Pemerintah Yang Mengigit

Zaman berlaku setelah khalifah 4 (Khulafaurrasyidin), dan berakhir setelah jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1924. Pada zaman ini pemerintahan Islam masih wujud, namun sangat sedikit pemimpin yang benar-benar berhasil. Di antara pemerintah yang benar-benar berhasil adalah:Sultan Muhammad al Fateh, yang berhasil mewujudkan janji Rasulullah untuk merebut kota Konstantinopel (sekarang Istanbul).
Sultan Salahuddin al Ayyubi, yang berhasil menghentikan perang salib (crusader)

Baca Selengkapnya......

Zaman Fitnah atau Zaman Kerusakan

Zaman ini diawali dengan jatuhnya kekhalifahan Islam terakhir, yaitu kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1924. Zaman ini masih berlaku sampai dengan ke hari ini.Zaman ini merupakan zaman kerusakan dan kegelapan. Pada zaman ini umat Islam jatuh kedalam jurang kehinaan yang berkepanjangan, yang merupakan akibat dari kelalaian dan angkara murka yang terjadi di dunia Islam, sehingga Allah biarkan merka. Hal ini sesuai dengan janji Allah bahwa Allah hanya akan menjadi pembela kepada orang-orang bertaqwa.

Ciri-ciri zaman fitnah ini adalah :

-Negara Islam satu persatu mulai jatuh dan dijajah oleh orang kafir.
-Akidah umat Islam pada saat itu sangat rapuh, ada diantaranya Islam di waktu pagi dan kafir di waktu petang
-Ibadah sangat lemah, shalat, puasa dan membaca Al-Qur’an tidak lagi diamalkan secara bersungguh-sungguh atau bahkan diamalkan sama sekali.
-Ukhuwah sesama Islam sangat lemah sehingga terjadi peperangan dan pembunuhan sesama umat Islam.
-Orang kaya sangat kikir dan pelit, manakala orang miskin tidak sabar dan hasad dengki.
-Penyakit cinta dunia dan takut mati sangat tebal dan mewabah dalam hati umat Islam.
-Kriminalitas dan kemunkaran yang terjadi dalam masyarakat Islam hampir tidak ada bedanya dengan apa yang terjadi di kalangan masyarakat yang bukan Islam.
-Akhlak umat Islam sangat lemah dengan berleluasanya hasad dengki, umpat mengumpat, tuduh menuduh, caci-mencaci dan saling mengkafirkan sesama umat Islam.
-Wanita-wanita Islam telah dicabut rasa malunya dengan bertingkah laku tidak senonoh, menampakkan aurat di depan umum, menari dan menyanyi tanpa menjaga harga diri.
-Umat Islam terhina di seluruh aspek kehidupan. Politik, ekonomi, pendidikan, pengobatan, pertanian, dan lain-lain, sehingga umat Islam terpaksa bergantung pada sistem kufur dan paham-paham (isme) buatan manusia.
-Sedikit demi sedikit cara hidup umat Islam telah mengikuti cara hidup orang-orang Yahudi dan Nasrani.
-Terjadi gejala-gejala buruk dan keji di tengah-tengah masyarakat Islam seperti narkoba, homoseks, lesbian, dan lain-lain.

Namun kemunkaran yang sedang terjadi di zaman fitnah ini tidak melemahkan keyakinan dan semangat perjuangan segolongan manusoa yang tetap pendiriannya. Mereka bukan saja mampu mempertahankan identitas Islam di kalangan mereka, bahkan mereka gigih berjuang untuk memperbaiki masyarakat. Inilah golongan-golongan yang lemah tetapi mempunyai keimanan dan keyakinan yang kuat dan kukuh serta perjuangan yang padu.

Rasulullah SAW bersabda :

“Senantiasa ada di kalangan umatku satu thoifah yang akan menzahirkan kebenaran dan tidak dapat dibinasakan oleh orang-orang yang tidak suka disisi mereka sampailah hari kiamat”Namun untuk menghidupkan suasana Islam di tengah-tengah kerusakan dan kegelapan zaman zaman fitnah ini bukanlah suatu kerja yang mudah. Thoifah-thoifah islamiyah ini senantiasa diuji dan ditentang dengan berbagai macam fitnah dan ancaman. Tepat sekali sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa Islam akan kembali asing.Namun walaupun begitu, Islam akan kembali kuat dan memusnahkan segala bentuk kekufuran sebagaimana Rasulullah dulu berhasil melakukannya yaitu dengan jalan berdakwah dan mendidik hati manusia. Inilah langkah-langkah awal menuju zaman Imam Mahdi dan Nabi Isa yang merupakan peringkat zaman terakhir yang akan dialami umat Islam sebelum hari kiamat, setelah sekian lama umat Islam mengalami zaman fitnah.

Baca Selengkapnya......

Zaman Khalifah Akhir Zaman Atau Zaman Ummah Kedua

Zaman Khalifah kedua ini adalah zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa. Zaman ini diawali dengan munculnya Imam Mahdi, kemudian disusul munculnya nabi Isa a.s yang akan mengalahkan Dajjal. Zaman ini berakhir ketika seluruh orang Islam di muka bumi diwafatkan, yang kemudian akan dilanjutkan dengan kiamat besar.
Di zaman ini Islam akan kembali lagi ke zaman kegemilangan dan keemasannya seperti di zaman Rasulullah dan Khulafaurrasyidin. Islam dapat menguasai dunia dan kembali menjadi penguasa sejagat.

Rasulullah SAW bersabda :

“Sebelum hari kiamat datang pastilah Islam itu bangun kembali walaupun antara mulanya Islam bangun dan mulanya kiamat hanya sekedar masa memerah susu. Zaman ini berlaku selama 40 tahun dan barulah dunia ini akan dibinasakan (kiamat) oleh Allah”
Kebangkitan Islam zaman ini akan sampai kepada puncaknya apabila berpadunya ketinggian kerohanian umat Islam dengan kecanggihan teknologi di bawah dua pemimpin besar umat Islam yaitu Imam Mahdi dan Nabi Isa.

Ciri-ciri zaman ini :
1. Islam dapat mencapai keagungannya kembali seperti yang telah dicapai oleh Rasulullah SAW 14 abad yang lalu.
2. Dunia seluruhnya akan kembali aman dan damai, keadilan akan kembali ditengakkan setelah sekian lama dipenuhi dengan huru-hara dan kezaliman.
3. Hati orang-orang miskin dan kaya dipenuhi dengan sifat redha dan kanaah sehingga tidak seorangpun yang mau menerima sedekah.
4. Harta-harta yaang melimpah ruah akan dibagi-bagikan dengan adil dan merata.
5. Umat Islam hidup dengan penuh kasih sayang dan cinta-mencintai satu sama lain.
6. Aqidah, ibadah dan seluruh aspek kehidupan masyarakat Islam berjalan sepenuhnya di atas landasan syari’at Nabi Muhammad SAW.
7. Segala fitnah dan maksiat, riba, zina minuman keras dan lain-lain kekufuran berhasil diperangi dan dimusnahkan.
Sebagai kesimpulan akhir : Manusia saat zaman sekarang ini haruslah lebih dan lebih berhati-hati lagi untuk berbuat, ingat kita di zaman yang terburuk imanya dibandingkan dengan 3 zaman yang lain, selalu jaga syareat, menambah ilmu dengan selalu Tholibul Ilmi selama masih hidup, menempuh hakekat, ngaji urip, berdoa , mohon ridho dan diridhoi olehNya. Walaupun kita di zaman fitnah dan rusak , Insya Allah kita digolongkan orang yang selamat dunia akhirat. Amin ya robbal ‘aalamiin.

Baca Selengkapnya......

Do'a dan Harapanku

Ya Allah, peliharalah kehormatan wajahku dengan kecukupan. Jangan jatuhkan martabatku dengan kemiskinan, sehingga aku terpaksa mengharapkan rizki dari manusia yang justru mengharapkan rizki-Mu. Atau memohon belas kasihan hamba-hamba-Mu yang jahat, atau tertimpa bala’ dengan memuji siapa yang memberiku atau mencela siapa yang menolakku. Sedangkan Engkaulah di balik semuanya itu yang sebenarnya memberi dan menolak. Sesungguhnya Engkau Yang Maha kuasa atas segalanya…

Ya Allah, bila aku tidak mampu mengutarakan permohonanku, atau tak kuasa melihat keinginanku, tunjukkanlah aku sesuatu yang akan mendatangkan sejauh maslahat bagiku. Sebab semuanya itu tak akan mengherankan diantara jalan hidayah-Mu, bukan pula sesuatu yang baru diantara kemampuan-Mu.

Ya Allah, perlakukanlah diriku dengan keampunan-Mu, dan jangan perlakukan daku dengan keadilan-Mu.

Baca Selengkapnya......